Selasa, 08 Desember 2020

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 

MENJAGA KEBERSIHAN GIGI & KESEHATAN MULUT




Oral Hygiene (kebersihan mulut) adalah upaya melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari semua kotoran/sisa makanan. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Cara paling sederhana adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari yakni setelah sarapan dan sebelum tidur.




Merawat gigi dan gusi perlu dilakukan sedini mungkin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam merawat kebersihan gigi dan mulut adalah sebagai berikut:

1. Sikatlah gigi dengan benar minimal 2 kali sehari; pagi sehabis sarapan dan malam sebelum tidur. Pastikan sikat gigi Anda bersih sebelum digunakan

2. Jangan tunggu sikat gigi Anda mekar. Ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi berbulu lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi

3. Sebagai indera pengecap yang terbilang sensitif, lidah adalah bagian yang paling sering terpapar makanan yang masuk ke mulut, karenanya rajinlah menyikat lidah

4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride

5. Gunakan cairan antiseptik untuk berkumur setelah gosok gigi

6. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengangkat plak yang tidak dapat disentuh oleh sikat gigi dan obat kumur

7. Kunyah permen karet tanpa gula untuk meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi

8. Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis

9. Minum air putih setelah makan

10. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar karena seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi

11. Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, ikan teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar

12. Hindari stres dan jaga daya tahan tubuh, antara lain dengan mengonsumsi vitamin C dan makan makanan bergizi

13. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

 
Sumber :

https://rsgm.unhas.ac.id/index.php?page=news-details&id=36&judul=CARA%20MUDAH%20MENJAGA%20KEBERSIHAN%20&%20KESEHATAN%20MULUT%20&%20GIGI

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1589273428/attached_image/hargai-kesehatan-gigi-dan-mulut-sebagaimana-menghargai-diri-sendiri-0-alodokter.jpg

HOBBY





Beberapa hobi saya adalah jalan - jalan, menonton drama, bermain sosial media.

PROFILE




Nama            : Annisya Aurelina
Alamat          : Jl. Puri Gajah Timur No 05, Semarang, Indonesia 
Instagram     : @annisyaaurelina
Email            : annisyaaurelina101112@gmail.com

Senin, 07 Desember 2020

ARTIKEL LAIN

PENCABUTAN GERAHAM BUNGSU (ODONTEKTOMI)

Geraham bungsu adalah gigi geraham yang terletak di sisi paling belakang dari rahang manusia, dan umumnya berjumlah empat buah (kiri dan kanan, serta atas dan bawah).Geraham bungsu tumbuh paling akhir dalam lengkung rahang pada usia sekitar 17-25 tahun. Gigi-gigi tersebut tidak selalu menyebabkan nyeri atau keluhan, namun bila tidak terdapat ruangan yang cukup untuk tumbuh, maka geraham bungsu akan tumbuh miring, atau tertahan oleh geraham di depannya (impaksi), dan keadaan ini dapat diketahui dari pemeriksaan oleh dokter gigi atau dari foto radiografi panoramik .

Kapankah geraham bungsu harus dicabut



Geraham bungsu yang mengalami impaksi, pada umumnya harus dicabut. Hal lain yang mengharuskan dokter gigi untuk mencabut gigi adalah pada keadaan dimana:

  • Terjadi infeksi (kemerahan pada gusi dan bengkak) yang dapat merusak struktur penyangga gigi termasuk tulang.
  • Geraham bungsu merusak gigi di depannya
  • Geraham bungsu mendorong gigi-gigi lain hingga tidak beraturan

Terdapat kista atau tumor pada struktur di sekitar geraham bungsu
Geraham bungsu menyebabkan nyeri pada otot dan sendi karena letaknya yang berdekatan dengan sendi rahang atau otot-otot rahang

Tindakan pencabutan geraham bungsu



“Pencabutan geraham bungsu adalah tindakan yang berbeda dengan pencabutan gigi pada umumnya. Prosedur pencabutan geraham bungsu disebut dengan odontektomi, dimana dokter gigi perlu membuka gusi yang menutupi geraham bungsu, sekaligus membersihkan tulang yang menutupi sebagian atau seluruh gigi dengan menggunakan bur tulang”, demikian menurut penuturan drg. Dimas Maharddhika, Sp.BM dokter gigi spesialis bedah mulut Rumah Sakit Jakarta. Pada keadaan-keadaan khusus geraham bungsu juga harus dipotong menjadi beberapa potongan kecil untuk mempermudah pencabutan.

Setelah geraham bungsu berhasil di angkat dari rahang, dokter gigi akan menjahit gusi yang dibuka pada awal tindakan. Semua tindakan tersebut dilakukan dalam anestesi lokal atau dengan kata lain pasien tidak akan merasakan nyeri (teriris, terpotong, atau tertusuk) sampai tindakan selesai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah pencabutan geraham bungsu

  • Luka pencabutan akan berdarah beberapa jam pasca pencabutan. Hal ini dapat diatasi dengan menggigit kapas atau kassa yang diberikan oleh dokter gigi. Pasien juga mutlak tidak boleh berkumur selama 24 jam pasca pencabutan, karena akan membasuh bekuan darah pada luka, yang dapat menyebabkan luka terus berdarah
  • Dokter gigi akan memberikan obat antibiotic dan obat anti nyeri, yang harus diminum sesuai dosis agar pasien dapat langsung beraktivitas seperti biasa
  • Pada kasus-kasus tertentu, pipi pasien akan menjadi bengkak pada hari kedua dan ketiga. Hal ini dapat diatasi dengan mengompres luka dengan air dingin
  • Pasien dapat mulai makan atau minum pada bagian lain pada sisi yang sehat (tidak terdapat luka).
  • Sikat gigi boleh dilakukan secara perlahan, namun hindari menyikat luka pada 24 jam pertama
  • Jahitan pada gusi di atas luka pencabutan, harus dibuka oleh dokter gigi setidaknya seminggu setelah tindakan pencabutan.

 

Sumber : http://rsjakarta.co.id/2015/08/31/pencabutan-geraham-bungsu-odontektomi/ 

 

ARTIKEL WACANA KESEHATAN GIGI

Cegah penularan Covid-19, dokter gigi bisa lakukan screening teledentistry


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menghindari penularan Covid-19, dokter gigi diwajibkan untuk melakukan screening secara teledentistry yang bisa melalui fitur aplikasi whatsapp maupun yang lainnya.

Hal tersebut diungkapkan pada acara Webinar sesi 5 FOKUS 2020 menyampaikan hal yang sama terkait hal-hal yang perlu di lakukan pada saat memulai praktek layanan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di era new normal. 

Kondisi pandemi Covid-19 memaksa dokter gigi untuk menutup praktik pelayanan kesehatan gigi sementara, mengingat sumber utama penyebaran virus Covid-19 ini melalui droplet.

Selain itu tingginya permintaan APD membuat harga APD melambung tinggi sehingga dokter gigi mengalami kesulitan memperoleh APD tersebut. 

Tanggal 28 Mei 2020, Presiden Jokowi melihat bahwa wabah ini tidak bisa dihindari, dan harus memikirkan bagaimana bisa melanjutkan kehidupan dan perekonomian masyarakat.

Oleh karenanya kita diimbau agar dapat berdamai dengan virus ini namun tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran virus ini.

Di terbitkannya buku Panduan untuk Dokter Gigi pada era New Normal oleh PBPDGI sangat membantu para dokter gigi memberikan solusi untuk dokter gigi dalam memulai pelayanannya kembali. 

“Salah satu hal penting yang harus dilakukan sesuai buku panduan dalam melakukan perawatan adalah melakukan screening pasien secara teledentistry, pastikan pasien yang hendak di rawat dalam keadaan sehat” ujar Dr. drg. Jeddy, Sp. KGA, Kepala Bagian Pedodonti FKG Universitas Trisakti, Kamis (23/7)

Menurut dr. Jeddy, ada 6 hal yang perlu di perhatikan pada saat memulai praktek kembali dengan menyesuaikan kondisi new normal ini: Staf dan dokter gigi yang terlatih menyesuaikan panduan protokol kesehatan baru. 

Bagaimana berinteraksi dengan pasien, setup klinik yang baik, menggunakan APD, mensterilisasi ruangan dan peralatan. Mengadopsi protokol kesehatan baru sebagai hal wajib untuk menghindari penyebaran virus.  

Selalu terhubung dengan pasien secara teledentistry adalah hal yang wajib dilakukan, khususnya melakukan screening terhadap pasien. Lakukan anamnesis, pastikan pasien dalam kondisi sehat dan selalu utamakan pelayanan pasien hanya dalam kondisi darurat saja.

Social media marketing memberikan pengetahuan mengenai Covid-19 dan protocol baru sehingga pasien juga memahami perubahan prosedur layanan. 

Fleksibilitas opsi pembayaran, untuk membantu meringankan pasien karena masa pandemic yang terjadi mengakibatkan krisis kesehatan dan ekonomi. Klinik dapat memberikan keringanan pembayaran dengan cicilan 0% dan asuransi. Manajemen keuangan yang baik secara efisien dan efektif untuk pelayanan pasien sesuai dengan kebutuhan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh drg. Iwan Dewanto, MMR, PhD, Wakil Sekretaris Jenderal PBPDGI yang menyampaikan bahwa kita sebagai dokter gigi mendapat imbas yang luar biasa dari kondisi pandemi ini. 

Dan sebagai bagian untuk keselamatan pasien serta tenaga medis yang memberikan pelayanan maka perlu dilakukan penyesuaian dalam praktek melayani pasien merujuk pada panduan new normal yang dikeluarkan PDGI.

“Pemberian pelayanan kepada pasien atau delivery berhubungan dengan kualitas pelayanan atau quality yang berdampak kepada biaya yang dikeluarkan atau cost," ujar Iwan. 

Layanan harus bersifat terbuka, dan sebisa mungkin dapat memberikan rasa nyaman kepada pasien. Lakukan teledentistry untuk screening pasien sebelum memberikan pelayanan, dan pastikan pasien tidak menunggu lama di klinik dengan mengatur jadwal kunjungan pasien secara teledentistry.

Sebagai dokter gigi, kepercayaan dari pasien merupakan kunci untuk suksesnya kita dalam memberikan pelayanan. Dan tidak akan kita dapatkan kesuksesan tersebut tanpa membangun kepercayaan. Dan Kunci meraih kepercayaan adalah kompetensi dan karakter. 

Acara webinar sesi 5 FOKUS 2020 ini merupakan rangkaian series webinar, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dari 10 series yang direncanakan. Ada sebanyak 700 peserta dengan latar belakang akademisi dan dokter gigi yang mengikuti kegiatan ini.

Bertindak sebagai moderator acara pada kegiatan ini adalah Prof.Dr. drg. Tri Erri Astoeti M.Kes dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. 

“Kami sangat apresiasi kegiatan ini, terima kasih untuk FKG Universitas Trisakti atas kesempatannya, antusiasme dokter gigi yang ikut serta pada kegiatan ini sangat tinggi, dan sebagai wujud dukungan kami untuk peningkatan skill dan pengetahuan dari dokter gigi, kami telah berhasil mengajak 120 dokter gigi yang mewakili 16 provinsi di Indonesia untuk dapat mengikuti kegiatan ini” ujar Muhamad Soleh selaku Chief Marketing Officer GIGI.ID.  

GIGI.ID yang juga merupakan sponsor webinar adalah startup digital social enterprise yang berfokus pada kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Startup ini sendiri merupakan bagian dari alumni Gerakan 1.000 Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. 

Sumber : https://kesehatan.kontan.co.id/news/cegah-penularan-covid-19-dokter-gigi-bisa-lakukan-screening-teledentistry?page=all 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI

  

 RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG


 


RSUD Kabupaten Temanggung terletak di Jl. Gajah Mada No.1A, Sendang, Walitelon Sel., Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 56229.  

RSUD Kabupaten Temanggung telah menyediakan poliklinik lengkap untuk pasien bayi sampai dengan lansia, pasien umum dan pasien BPJS. RSUD Kabupaten  juga melengkapi peralatan canggih dan mutakhir sesuai perkembangan dunia kedokteran seperti CT Scan dan Endoscopy. RSUD Kabupaten Temanggung juga menyediakan pelayanan pendidikan dan pelatihan untuk dokter umum, perawat, radiographer, dan lain-lain.

Beberapa poliklinik yang tersedia diantara nya adalah poli gigi dan poli bedah mulut. 

Kegiatan yang terdapat di poli gigi dan poli bedah mulut diantaranya adalah :

  1.  Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di ruang tunggu poli.
  2.  Scaling gigi
  3.  Penambalan gigi
  4.  Pencabutan gigi 
  5.  Odontektomi gigi
  6.  Bedah mulut 
Sumber : https://rsud.temanggungkab.go.id/ 

Jumat, 06 November 2020

Dokumentasi Pelatihan Kader UKGM

 Dokumentasi Pelatihan Kader UKGM

 

1. Advokasi ke TOMA ( Tokoh Masyarakat )
 
2. Identifikasi Kader Kesehatan Gigi
 
 
 
3. Lembar Formulir Survey dan Soal Pretest & Post Test
 

 
4. Sasaran Kader Telah Mengisi Formulir Survey dan Soal Pretest & Post Test.
 
 
 
5. Pengolahan Data 
 

 
6. Implementasi Rencana yang Telah Ditentukan.  
 
        
 
7. Sasaran Mengisi Lembar Post Test.
 

 
8. Simulasi Pengisian KMGS & KASIH